Rakor ini mengusung tema “Transformasi Perpustakaan dan Kearsipan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional”.

Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengatakan, perpustakaan dan kearsipan adalah tempat untuk menyimpan dan mengelola informasi yang berharga.

“Rakor Bidang Perpustakaan dan Kearsipan ini merupakan wujud dari komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas layanan di bidang perpustakaan dan kearsipan. Oleh karena itu peran sebagai pemangku kepentingan di bidang ini sangatlah penting,” ujar Idris.

Menurutnya, perpustakaan dan kearsipan juga memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pembangunan di berbagai sektor, termasuk pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

“Kita datang di sini ( Mamasa red.) untuk sharing section, urusan keperpustakaan ini adalah urusan pemerintahan untuk mendudukan fungsi pemerintahan yang sesungguhnya dan ini yang perlu kita kembangkan. Kita juga harus terus berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas, ketersediaan, dan kualitas layanan perpustakaan dan kearsipan,” himbaunya.

Idris mengungkapkan, saat ini era digitalisasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara mengakses dan mengelola informasi. Oleh karena itu, perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar perpustakaan dan kearsipan tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Ia menambahkan, sesuai delapan program prioritas dalam bidang kearsipan Sulbar khususnya pada program prioritas yang kelima yakni digitalisasi tata kelola pemerintahan, telah berhasil mengaplikasikan dengan baik layanan administrasi pemerintahan berbasis elektronika atau digital yang disebut Srikandi di semua lembaga atau OPD lingkup Pemprov Sulbar dan Pemkab. Bahkan Pemprov Sulbar telah berhasil mendapatkan apresiasi atau penghargaan dari Arsip Nasional sebagai provinsi terbaik kedua dalam pemanfaatan aplikasi Srikandi.

“Ini berkat kolaborasi yang baik antara lembaga atau OPD dan pemerintah kabupaten yang di koordinir Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Pemprov Sulbar. Jangan bicara daya saing kalau literasinya kita tidak bagus. Mari kita membangun minat daya baca kita, kita harus menjadi model untuk masyarakat kita untuk menarik minat membaca masyarakat. Semoga rakor ini bisa membangun komitmen pelayanan terbaik kita kedepannya,” harapnya. (rls)